Peternak burung puyuh dan Telecenter Semeru

Saya berternak puyuh sudah hampir satu tahun. Pada awalnya saya ragu untuk melakukan usaha ini, karena saya tidak punya pendidikan khusus dalam bidang peternakan,cuma mentok SMA saja.Belum lagi desas-desus warga sekitar tempat tinggal saya yang bilang kalau disini tidak cocok untuk budidaya burung puyuh, disebabkan karena suhu disini terlalu dingin.Tapi niat saya tetap kuat.

Setelah membaca informasi yang saya dapatkan itu saya langsung mempraktikannya.

Alhasil pada usia 40 hari burung puyuh yang saya rawat, mulai bertelur.Yang pasti saya sangat senang karena saya bisa membuktikan bahwa omongan warga kalau ditempat saya tidak cocok untuk budidaya puyuh itu salah.Merasa saya mampu dan sudah sedikit bisa saya menambah lagi bibit ( burung puyuh anakan ) sebanyak 400 ekor dan jumlah semuanya menjadi 500 ekor.

Dengan adanya Telecenter sangat membantu saya, saya jadi tidak usah mengeluarkan biaya transportasi untuk kerumah peternak yang lain kalau ada masalah atau untuk beli buku panduan.Waktu marak penyakit flu burung kemarin saya dapat informasinya juga cari-cari dari Telecenter Semeru ini. Nunggu dari dinas pertanian atau dari petugas kelurahan kelamaan. Dari Telecenter Semeru ini saya dapat informasi cara pencegahan dan ciri-ciri unggas yang terinfeksi flu burung. Dengan adanya Telecenter saya tidak ketinggalan informasi. Cukup jalan kaki ke Telecenter yang memang dekat rumah saya saja sudah dapat informasinya